JAKARTA, iNews.id - Presiden Jokowi menolak penurunan target rangking indeks Kemudahan Berusaha atau Ease of Doing Business (EoDB) Indonesia. Dia meminta agar target EoDB tetap 40 besar.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia sebelumnya menargetkan rangking EoDB Indonesia masuk 50 besar pada 2023. Saat ini, Indonesia berada di posisi 73 dari 140 negara yang disurvei oleh Bank Dunia.
"Saya minta (peringkat EoDB) di bawah 40. Tadi Pak Bahlil ngomong 50, enak saja 50," ujar Jokowi di Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Mantan gubernur DKI Jakarta ini beralasan, target 40 besar harus dicapai karena Indonesia kalah saing dengan negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
"Karena pada saat ini posisi kita di ASEAN saja masih rangking 6, kalah dengan Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, Brunei, kalah semua. Untung dengan Timtim kita masih menang, kita menangnya hanya dengan Laos, Kamboja," ucapnya.
Presiden menyebut masih banyak hal yang bisa dibenahi untuk mendongkrak rangking tersebut. Dia yakin seandainya perizinan yang berbelit-belit bisa dituntaskan, rangking EoDB Indonesia bisa melesat.
"Kalau ini diselesaikan kita bisa masuk ke 50, ranking 40, artinya Vietnam, Brunei bisa kalah dengan kita. Malaysia mungkin kalah dengan kita kalau ini kita benahi," ucap Jokowi.