JAKARTA, iNews.id - Pemerintah akhirnya membuka operasional Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu secara terbatas pukul 11.57 WITA. Bandara yang terkena dampak gempa bumi di sekitar Donggala dan Palu tersebut diperbolehkan untuk penerbangan darurat (emergency), SAR, dan bantuan kemanusiaan.
Keputusan ini diambil setelah rapat koordinasi yang dihadiri sejumlah pemangku kepentingan (stakeholder), termasuk Kementerian Perhubungan dan AirNav Indonesi. Keputusan itu dituangkan dalam penerbitan Notice to Airmen (NOTAM) nomor H0755/18 yang menginformasikan kepada seluruh stakeholder penerbangan mengenai operasional Bandara Mutiara Sis Al Jufri.
“Hasil pengataman di lapangan, terdapat retakan di salah satu ujung runway sepanjang 250 meter, sehingga masih terdapat 2.000 meter panjang runway yang bisa digunakan. Artinya untuk pesawat Hercules dan ATR masih aman untuk dapat mendarat di runway tersebut. Layanan navigasi penerbangan yang kami berikan dapat berjalan dengan baik,” kata Direktur Utama AirNav Indonesia, Novie Riyanto melalui keterangan tertulis, Sabtu (29/8/2018).
Novie menambahkan AirNav juga sedang mengirimkan personel layanan navigasi penerbangan dari berbagai daerah untuk dapat membantu operasional layanan di bandara tersebut.
“Mereka yang dikirim kami utamakan yang familiar dan pernah berdinas di Bandara Palu," ucapnya.
Selain itu, kata dia, beberapa peralatan seperti mobile tower dan genset juga dikirimkan agar layanan navigasi penerbangan dapat diberikan secara optimal dan arus bantuan kemanusiaan dapat berjalan berjalan dengan lancar.