JAKARTA, iNews.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) pun membangun beberapa infrastruktur sumber daya air untuk meminimalkan banjir di Bandung dan sekitarnya. Berbagai program tersebut dikerjakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, salah satunya Kolam Retensi Cieunteung.
Kolam Retensi Cieunteung yang selesai dibangun pada Desember 2018 ini berfungsi untuk meminimalisir banjir dengan cara menampung debit air Sungai Citarum lalu dialirkan kembali setelah debit Sungai Citarum menurun. Hal itu menyusul beberapa daerah di Indonesia kerap menjadi “langganan” banjir bila hujan tiba, salah satunya Kota dan Kabupaten Bandung.
Sebab secara geografis, daerah ini dikelilingi oleh pegunungan, sehingga bentuk morfologi wilayahnya merupakan cekungan besar bagaikan sebuah mangkok raksasa. Kota Bandung berada pada ketinggian ±768 m di atas permukaan laut, dengan titik tertinggi berada di sebelah Utara dengan ketinggian 1.050 meter di atas permukaan laut.
Sementara itu, sebelah Selatan merupakan kawasan rendah dengan ketinggian 675 meter di atas permukaan laut. Hal itu menyebabkan air akan bermuara di dataran paling rendah atau di daerah Bandung Selatan yaitu Dayeuhkolot, Bojongsoang, Baleendah dan Cieunteung. Inilah yang menjadi salah satu faktor seringnya daerah Selatan Bandung mengalami banjir.
Dengan jumlah pompa sebanyak 4 buah dengan kapasitas total 12.50 m3/detik, kolam retensi ini diharapkan dapat mengurangi waktu genangan pada area seluas 39 hektare, 1.250 rumah, bangunan, jalan provinsi dan artiteri di Kelurahan Baleendah dan Kelurahan Andir. Selain itu luas genangan kolam retensi yang mencapai 4,75 hektare ini dapat menampung sekitar 190.000 m3 air buangan Sungai Citarum.
“Dulu kalau banjir, air yang tergenang bisa bertahan sampai 3 minggu di daerah Baleendah dan sekitarnya, setelah ada kolam retensi ini, air yang tergenang hanya bertahan sekitar 3-4 jam saja,” ujar Sub Koordinator Pengendalian Pelaksanaan Danau dan Bendungan BBWS Citarum Andri Farhan dalam keterangannya, Senin (30/11/2020).
Tak hanya itu, dengan selesainya perbaikan tanggul Sungai Cisangkuy sepanjang 1.500 m dan perbaikan Sungai Citarum sepanjang 830 m, maka Kolam Retensi Cieunteung dapat mereduksi banjir seluas 91 hektare, 3.100 rumah, fasilitas umum, jalan di kawasan Bandung Selatan. Selain sebagai infrastruktur pengendali banjir, Kolam Retensi Cieunteung juga ditata sedemikian rupa sehingga dapat menjadi kawasan wisata bagi warga sekitar. Terdapat jogging track sepanjang 1.357 meter yang mengelilingi kolam retensi tersebut.