JAKARTA, iNews.id – Wabah Covid-19 atau virus corona telah berdampak negatif terhadap perekonomian global pada 2020. Hal ini mendorong perekonomian global diliputi oleh ketidakpastian mengenai proyeksi ke depan.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu menyatakan, ketidakpastian tersebut terlihat dari beragamnya proyeksi perekonomian global ke depan dari berbagai lembaga keuangan. Dalam paparannya saat diskusi virtual, disebutkan JP Morgan memprediksi ekonomi global minus 1,1 persen, dari EIU memprediksi ekonomi global minus 2,2 persen, lalu Fitch memprediksi ekonomi global minus 1,9 persen, dan IMF memprediksi ekonomi global minus 3 persen.
“Angkanya tidak sama. Ini artinya kita tahu akan melambat secara global, tapi kita tidak tahu persisnya seperti apa karena ini penuh ketidakpastian,” ujar Febrio saat diskusi virtual, Senin (20/4/2020).
Adapun ketidakpastian ekonomi juga masih meliputi perekonomian Indonesia. Febrio menyatakan pemerintah saat ini memiliki skenario ekonomi 2020 berada di kisaran 2,3 persen. Namun demikian, angka tersebut masih diliputi oleh ketidakpastian.
Febrio menambahkan pemerintah berpandangan Indonesia dapat mulai rebound pada 2021 nanti. Akan tetapi, dia menekankan rebound pada 2021 dapat terjadi tergantung dari seberapa dalam krisis ekonomi yang Indonesia hadapi di tahun 2020.
“Indonesia melihatnya 2021 kita rebound. Tapi kita juga tidak tahu proses rebound-nya seperti apa. Itu tergantung pada apa yang akan terjadi di 2020,” ujar Febrio.