JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga konsumen (IHK) pada Juli 2020 deflasi 0,10 persen. Kondisi ini berbanding terbalik dengan bulan sebelumnya yang inflasi 0,18 persen.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, dari 90 kota yang disurvei BPS, sebanyak 61 kota inflasi dan 29 kota deflasi. Secara tahun kalender (year to date/ytd), inflasi mencapai 0,98 persen sementara secara tahunan (year on year/yoy) 1,54 persen.
"Secara umum perkembangan harga komoditas ini mengalami penurunan jadi inflasi mengalami perlambatan dan bulan ini mengalami deflasi 0,10%," kata Suhariyanto di Jakarta, Senin (3/8/2020)
Dia mengatakan, deflasi tertinggi terjadi di Monokwari. Sedangkan deflasi terendah di Gunungsitoli, Bogor, Bekasi, Luwuk dan Bulukumba
"Deflasi tinggi di Monokwari yaitu mencapai 1,09 persen karena ada penurunan harga bahan komoditas pangan lalu deflasi terendah Gunungsitoli, Bogor, Bekasi, Luwuk mencapai 0,01 persen," tuturnya.
Sementara itu, inflasi tertinggi di Timika yaitu mencapai 1,45 persen dan terendah di Banyuwangi dan Jember 0,01 persen.
"Kenaikan tarif angkutan udara membuat inflasi tinggi di Timika," ucapnya.