JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, untuk menurunkan emisi karbon di sektor energi sesuai target net zero emission dibutuhkan dana besar mencapai Rp3.500 triliun.
Dia menjelaskan, dana sebesar tersebut tidak bisa hanya dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Karena itu, selain APBN, dia juga akan menyiapkan kebijakan fiskal khusus untuk menangani perubahan iklim.
"Kita sekarang sedang membangun fiscal policy untuk climate changework, tujuannya untuk mengumpulkan dana internasional termasuk green finance," kata Sri Mulyani dalam seminar G20 di Bali, Kamis (9/12/2021).
Dia menuturkan, APBN akan difokuskan untuk kegiatan yang mendukung ekonomi berkelanjutan. Misalnya, mendorong program penanaman mangrove hingga perbaikan manajemen lahan.
"Kemudian juga untuk membangun transportasi seperti LRT, MRT, yang tidak hanya untuk mengurangi kemacetan namun untuk mengurangi emisi C02," ujarnya.
Selain upaya tersebut, pemerintah juga akan menggandeng swasta untuk mendapatkan pendanaan.
"Karena kebutuhannya tadi Rp3.500 triliun enggak mungkin semua dari APBN, pasti dari private sector, dan mereka pasti pinjam. Kalau dia pinjam di bank risiko tinggi dia enggak bisa afford, sehingga bank sentral dan OJK perlu memberikan sinyal bahwa sekarang invest di climate change risikonya diturunkan. Ini akan didiskusikan," tuturnya.