Dampak Covid-19, OECD Prediksi Ekonomi Dunia Minus 4,5 Persen Tahun Ini

Djairan
OECD dalam prospek terbarunya mencatat ekonomi dunia akan berkontraksi atau minus 4,5 persen pada tahun ini. (Foto: Ist)

PARIS, iNews.id - Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dalam prospek terbarunya mencatat ekonomi dunia akan berkontraksi atau minus 4,5 persen pada tahun ini. Itu merupakan revisi naik dari perkiraan yang dibuat pada Juni lalu, yang memprediksi penurunan 6 persen dalam Produk Domestik Bruto (PDB) global.

“Penurunan produksi dunia pada tahun 2020 lebih kecil dari yang diperkirakan semula. Meskipun begitu, hal ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah baru-baru ini, dan pandemi Covid-19 terus memberikan ketidakpastian ke depannya” ujar juru bicara OECD dalam laporannya, dikutip dari CNBC pada Rabu (16/9/2020).

Pihaknya menyebut, ekonomi dunia terlihat mulai berkinerja lebih baik dari perkiraan, namun masih berada di jalur penurunan. Proyeksi terbaru itu turut memengaruhi perkiraan pertumbuhan ekonomi ke depannya. OECD memprediksi ekonomi dunia akan tumbuh 5 persen pada 2021. Meskipun demikian, prospeknya tetap sangat tidak pasti karena pandemi Covid-19.

Lembaga yang berbasis di Paris, Prancis itu memperkirakan ekonomi China, Amerika Serikat (AS) dan kawasan euro akan berkinerja lebih baik dari prediksi semula pada Juni lalu. Sementara itu, ekspektasi pertumbuhan untuk ekonomi India, Meksiko, dan Afrika Selatan tampaknya akan memburuk.

Ekonomi China diprediksi tumbuh sebesar 1,8 persen pada 2020, menjadi satu-satunya negara di antara perkiraan OECD yang akan mengalami pertumbuhan. Sebaliknya, ekonomi AS akan berkontraksi sebesar 3,8 persen dan kawasan euro juga minus sebesar 7,9 persen. Sedangkan untuk ekonomi India, Argentina, Inggris, Afrika Selatan dan Meksiko, semuanya diperkirakan menyusut lebih dari 10 persen.

Sektor-sektor yang terkena dampak krisis, seperti industri perjalanan dan pariwisata, belum sepenuhnya pulih dari kebijakan pembatasan aktivitas yang ketat sejak awal tahun. Banyak negara bergulat dengan bertambahnya jumlah pasien positif corona. Akibatnya, pihak berwenang memperketat perbatasan dalam beberapa minggu mendatang dan akan menambah tekanan lebih lanjut pada ekonomi dunia.

"Output tampak meningkat dengan cepat setelah adanya pelonggaran langkah-langkah pembatasan dan pembukaan kembali bisnis awal, tetapi laju pemulihan global telah kehilangan beberapa momentum selama bulan-bulan terakhir ini," kata OECD. 

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Nasional
31 hari lalu

Rosan Beri Bocoran Kapan RI Gabung OECD 

Nasional
2 bulan lalu

Rupiah Hari Ini Ditutup Naik Tipis ke Rp16.684 per Dolar AS

Bisnis
2 bulan lalu

Menko Airlangga Bertemu Komisioner Eropa, Bahas Percepatan Implementasi IEU-CEPA

Nasional
3 bulan lalu

Prabowo Minta Peru Dukung Indonesia Jadi Anggota OECD

Nasional
5 bulan lalu

Prabowo Pilih Kunjungi Rusia Dibanding KTT G7, Istana: Kita Tak Condong Blok Mana pun

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal