Dampak Perang Dagang hingga Covid-19, Samsung Tutup Pabrik Terakhir di China

Djairan
Produsen perangkat elektronik terbesar di dunia, Samsung Electronics memutuskan akan menghentikan kegiatan produksi di pabrik komputer terakhirnya di China. (Foto: Antara)

SEOUL, iNews.id - Produsen perangkat elektronik terbesar di dunia, Samsung Electronics memutuskan akan menghentikan kegiatan produksi di pabrik komputer terakhirnya di China. Hal ini menyusul penutupan pabrik smartphone dari Negeri Tirai Bambu itu sejak 2019 silam.

Samsung mengalihkan produksi dari ekonomi terbesar kedua di dunia itu bukan tanpa alasan. Pihaknya telah mengkaji ulang beban produksi rantai pasokan yang terus bertambah. 

Hal ini di tengah meningkatnya perang dagang antara China dengan Amerika Serikat (AS), ditambah pukulan dari pandemi Covid-19 yang semua itu membuat biaya tenaga kerja di China terus bertambah.

Langkah penutupan pabrik komputer tersebut akan berdampak pada hilangnya pekerjaan bagi sebagian dari total 1.700 karyawan, yang tergolong kepada kontrak di Samsung Electronics Suzhou Computer di China. Namun, itu tidak termasuk bagi mereka yang bekerja di bidang penelitian dan pengembangan perangkat.

Pabrik komputer Samsung tercatat telah mengirimkan perangkat dari China dengan jumlah terbesar terakhir kalinya pada 2012 lalu, senilai 4,3 miliar Dolar AS (Rp63,21 triliun). Namun, capaian tersebut terus menurun dari tahun ke tahun, hingga akhirnya mencapai produksi terendah senilai 1 miliar dolar AS (Rp14,7 triliun) pada 2018.

"Namun begitu, China akan tetap menjadi pasar penting bagi Samsung. Kami pun akan terus menyediakan produk dan layanan superior produksi kami untuk para konsumen di China. Penutupan pabrik ini bukan berarti segalanya terhenti," ujar pihak Samsung Electronics Suzhou Computer di China, dikutip dari Reuters

Pada 2019 lalu, Samsung secara resmi telah menutup pabrik smartphone terakhirnya di China. Hal tersebut mencangkup semua fasilitas yang tersisa, termasuk dua lokasi pabrik semikonduktor di wilayah Suzhou dan Xi'an. Berdasarkan laporan terbaru oleh Canalys, pada kuartal II tahun 2020 Samsung mengirimkan 53,7 juta smartphone, turun 30 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Nasional
14 hari lalu

Kasus Covid-19 Naik Lagi di Indonesia, Anak-Anak Paling Rentan!

Internasional
20 hari lalu

Minyak Goreng Jadi Senjata Baru Trump Lawan China

Internasional
20 hari lalu

Perang Dagang AS-China Makin Panas, Trump Setop Impor Minyak Goreng

Nasional
21 hari lalu

Banyak Orang Sakit Batuk Pilek Sekarang, Kemenkes Bongkar Data Mengejutkan!

Internasional
24 hari lalu

Diancam Tarif 100% oleh Trump, China: Kami Tidak Takut!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal