Deflasi 3 Bulan Beruntun Sinyal Bahaya bagi Ekonomi

Rina Anggraeni
Pengamat ekonomi Indef, Bhima Yudhistira Adinegara. (Foto: iNews.id/Rully Ramli)

JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga konsumen (IHK) pada September 2020 deflasi 0,05 persen. Deflasi tersebut merupakan yang ketiga kalinya secara beruntun sejak Juli 2020.

Pengamat Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira menilai deflasi yang berkepanjangan berbahaya bagi ekonomi.

"Deflasi yang berkelanjutan bisa mengarah pada indikasi adanya depresi ekonomi. kita tidak sedang menghadapi resesi tapi depresi," ujar Bhima saat dihubungi, Kamis (1/10/2020).

Resesi ekonomi didefinisikan sebagai kondisi dimana pertumbuhan ekonomi minus dua kuartal beruntun. Adapun depresi ekonomi adalah resesi yang terjadi selama dua tahun atau lebih.

Bhima mengatakan, depresi ekonomi pernah terjadi pada 1930. Saat itu, banyak negara yang mengalami deflasi. "Kalau kita lihat 1930 ketika terjadi depresi, indikasi global nya adalah adanya deflasi di banyak negara,"bebernya.

Ekonom CORE, Piter Abdullah menilai deflasi sejauh ini masih wajar. Deflasi terjadi karena permintaan pasar (demand) rendah sementara stok barang (supply) cukup banyak, sehingga mendorong adanya penurunan harga.

"Demand yang rendah diakibatkan menurunnya daya beli di kelompok masyarakat bawah. Sementara di sisi lain masyarakat menengah atas masih menahan konsumsi akibat wabah," ucapnya.

Editor : Rahmat Fiansyah
Artikel Terkait
Nasional
12 hari lalu

Bapanas Ungkap Beras Deflasi di Akhir 2025, Harga Turun 3 Bulan Berturut-turut

Makro
25 hari lalu

BPS Catat Inflasi November 0,17 Persen, Harga Pangan Stabil Jelang Akhir Tahun

Nasional
3 bulan lalu

Indef Ungkap Akar Masalah Demo Akhir Agustus 2025: Kesenjangan hingga Sulit Cari Kerja

Bisnis
4 bulan lalu

RI Deflasi 0,08% pada Agustus 2025 gegara Tomat hingga Cabai Rawit

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal