WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara mengejutkan karena pembahasan mengenai paket bantuan stimulus Covid-19 yang baru dihentikan. Trump tanpa diduga memerintahkan negosiator pemerintahannya untuk mengakhiri pembicaraan itu dengan Demokrat hingga setelah pemilihan presiden AS pada 3 November.
“Saya telah menginstruksikan perwakilan saya untuk berhenti bernegosiasi sampai setelah pemilihan, segera setelah saya menang, kami akan mengesahkan RUU Stimulus utama yang berfokus pada pekerja keras dan bisnis kecil Amerika,” ujar Trump dalam akun Twitter pribadinya, dikutip dari CNBC pada Rabu (7/10/2020).
Negosiasi tersebut ditunda karena anggota Kongres dari Partai Republik dan Demokrat tidak dapat menyetujui berapa banyak bantuan yang akan diberikan dalam RUU stimulus tersebut. Demokrat menginginkan setidaknya 2,4 triliun dolar AS sedangkan Partai Republik, kata Trump, menawarkan 1,6 triliun dolar AS.
Hal itu dikhawatirkan para ekonom akan dapat menghambat pemulihan ekonomi AS dari resesi. “S&P 500 terjun dalam hal ini, dampaknya pada ekonomi yang sebenarnya adalah pada semua pekerja dan bisnis yang kehilangan kemampuan bertahan karena tidak akan mendapatkan bantuan darurat lagi sampai November,” kata Ernie Tedeschi, seorang ekonom yang bekerja untuk Departemen Keuangan AS selama pemerintahan Obama.
Trump membatalkan pembicaraan stimulus pada hari yang sama ketika Ketua Federal Reserve, Jerome Powell menyerukan agar AS memberikan lebih banyak bantuan fiskal. Sebab hal itu itu sangat diperlukan untuk pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.
“Pemulihan akan lebih kuat dan bergerak lebih cepat jika kebijakan moneter dan kebijakan fiskal terus bekerja berdampingan untuk memberikan dukungan kepada ekonomi sampai benar-benar keluar dari masalah saat ini,” kata Powell.