JAKARTA, iNews.id - Ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 terkontraksi di kisaran -4,72 persen (year on year/yoy). Di mana pada kuartal sebelumnya pertumbuhan tercatat 2,97 persen yoy.
"Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 diperkirakan terkontraksi di kisaran -4,72 persen yoy dari kuartal sebelumnya tercatat 2,97 persen yoy," kata Josua saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Rabu (5/8/2020).
Dia menuturkan konsumsi pemerintah diperkirakan melambat tipis sekitar -1,55 persen yoy dari kuartal II tahun 2019 yang tercatat 8,2 perseb yoy seiring dengan realisasi laju pertumbuhan belanja Kementerian atau lembaga yang tercatat melambat menjadi -2,9 persen yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 4,9 persen yoy.
"Surplus neraca perdagangan pada kuartal II 202p dibandingkan kuartal II tahun sebelumnya mengindikasikan net ekspor pada komponen PDB di kuartal II 2020 diperkirakan cenderung meningkat dibandingkan net ekspor pada kuartal kedua 2019. Di mana laju impor non-migas pada kuartal II-2020 tercatat terkontraksi -16,5 persen yoy, sementara ekspor nonmigas tercatat terkontraksi -11,3 persen yoy," katanya.
Sementara itu, dari sisi produksi, secara umum mengalami perlambatan terindikasi dari laju penerimaan pajak PPh pada kuartal II 2020 yang tercatat terkontraksi -16,7 persen yoy. Sektor-sektor dari sisi produksi yang diperkirakan menurun signfikan dan bahkan diperkirakan terkontraksi antara lain sektor perdagangan dan manufaktur.
"Sebagian besar sektor ekonomi lainnya secara umum juga diperkirakan menurun signifikan mengingat dampak PSBB sejak awal kuartal II.2020 terasa signfikan sehingga terjadi penurunan produktivitas serta penurunan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) dalam Survey Kegiatan Dunia Usaha (SKDU)," ujarnya.