JAKARTA, iNews.id - PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) akan meluncurkan fitur LinkAja Syariah pada November 2019. Kehadiran fitur baru ini untuk merangkul segmen masyarakat yang ragu menggunakan uang elektronik (e-money) yang mungkin dinilai tidak sesuai akad syariah.
"Rencananya akhir November tahun ini (diluncurkan)," kata CEO LinkAja, Danu Wicaksono di Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Finarya menggandeng Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) untuk memastikan akad dan prinsip yang dipakai saat transaksi sesuai dengan prinsip syariah. Selain itu, BNI Syariah, BRI Syariah, dan Mandiri Syariah juga akan digandeng sebagai bank penampung.
"Dengan program syariah itu diharapkan mereka bisa lebih nyaman dan menerima LinkAja syariah sebagaimana LinkAja," tutur Danu.
Group Head Sales Channel dan Unit LinkAja Syariah, Widjayanto Djaenudin mengatakan, LinkAja membidik satu juta pengguna untuk bermigrasi ke layanan LinkAja syariah hingga akhir 2020. Saat ini, LinkAja memiliki 30 juta pengguna aktif.
Widjayanto yakin peluang LinkAja syariah sangat besar karena di Indonesia ada 4 juta santri yang tersebar di 26 ribu pesantren dan 25 juta nasabah bank syariah di samping karyawan bank syariah yang mencapai 48 ribu orang.
Fitur LinkAja Syariah akan berada dalam platform pembayaran LinkAja, sehingga pengguna memiliki opsi saat melakukan transaksi.