JAKARTA, iNews.id - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo membeberkan empat faktor mengapa inflasi akan menurun lebih cepat dari yang diperkirakan. Pertama, konsistensi kebijakan suku bunga BI yang secara preemptive dan forward-looking mengarahkan ekspektasi inflasi.
"Kalau kita lihat, ekspektasi inflasi secara consensus forecast dari para ekonom sampai akhir tahun ini juga rendah, di kisaran 3,3 persen," ujar Perry dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Kamis (25/5/2023).
Perry melanjutkan, faktor kedua adalah stabilisasi nilai tukar Rupiah. Dengan menguatnya Rupiah maka akan menurunkan tekanan inflasi dari imported inflation.
"Yang ketiga, adalah tentu saja sinergi yang sangat kuat melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPI)," katanya.
Selain itu, dia mengatakan bahwa inflasi volatile foods pada sekitar Agustus-September 2022 sebesar 11,3 persen, sementara saat ini inflasi sudah berada di bawah 5 persen, yakni 3,74 persen (yoy). Menurutnya, angka tersebut sudah rendah sekali.
"Itu faktor keempat. Itu yang menyebabkan kenapa inflasi lebih rendah dan lebih cepat turunnya, itu satu pertimbangan dalam kita nanti merumuskan bauran kebijakan, khususnya suku bunga," tuturnya.