JAKARTA, iNews.id - Kementerian Pertanian (Kementan) memproduksi benih tahan kekeringan mengantisipasi dampak musim kemarau. Langkah ini untuk menjaga ketersediaan bibit di musim berikutnya.
Direktur Perbenihan Kementan, Mohammad Takdir Mulyadi mengatakan, benih menjadi tahapan awal yang dapat menentukan keberhasilan budidaya. Karena itu, pemilihan varietas menjadi bagian sangat penting.
"Kami berharap dengan pemilihan varietas yang tepat, tahan kekeringan serta toleran terhadap Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) akan menjadi solusi akibat perubahan iklim global," ujar Takdir dilansir Selasa (30/6/2020).
Dia menambahkan sesuai dengan arahan Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementan terus mengupayakan ketersediaan benih varietas unggul dalam mengantisipasi kekeringan, agar tidak terjadi kelangkaan benih pada musim tanam berikutnya.
Menurut Takdir, petani harus diberikan akses agar mudah memperoleh benih unggul. Memberdayakan petani menjadi penangkar mandiri, akan memperluas penyediaan benih berkualitas.
Dari data deskripsi varietas, varietas unggul tahan kekeringan yang direkomendasikan adaptif di lahan kering, antara lain varietas Batutegi, Situ Patenggang, Situ Bagendit, Inpago 4, Inpago 5, Inpago 7, Inpago 8, Inpago 9, Inpago 10, Inpago 11, Inpago 12, Luhur 1, Luhur 2, Jatiluhur.
Sementara varietas unggul tahan kekeringan yang adaptif di lahan tadah hujan antara lain varietas Batutegi, Sarinah, Towuti, Dodokan, Silugonggo, Inpari 10, Inpari 11, Inpari 12, Inpari 13, Inpari 18, Inpari 19, Inpari 20, Inpari 22, Inpari 26, Inpari 27, Inpari 28, Inpari 32, Inpari 33, Inpari 38, Inpari 39, Inpari 40, Inpari 41, Inpari 42, Inpari 43.