JAKARTA, iNews.id - Sektor penerbangan terutama operator penerbangan dinilai akan menghadapi tantangan besar tahun ini. Namun, pemulihan sektor ini bisa berjalan cepat jika ada koordinasi yang kuat di antara para pemangku kepentingan.
“Saat ini berangsur-angsur keliatan merangkak ya, dibanding dua atau tiga bulan sebelumnya, di mana Pandemi Covid-19 benar-benar nyaris tidak ada penerbangan. Kalau toh ada hanya 1 atau 2 persen, jika pesawat terbang dengan penumpang di bawah 50 persen saja itu sudah sulit untung,” ujar Ketua Umum Indonesian National Air Carrier (Inaca) Denon Prawiraatmadja di Jakarta, Senin (6/7/2020).
Meski begitu, sektor penerbangan tidak akan pulih dengan cepat jika tidak didukung koordinasi semua pihak seperti operator bandara, maskapai maupun Lembaga Penyelenggara Navigasi Penerbangan Indonesia atau AirNav. “Jadi semua harus mendukung sehingga produktivitas kegiatan sosial ekonomi bisa tercipta. Di sisi lain sigap dan waspada terhadap Covid-19 juga bisa berjalan,” katanya.
AirNav Indonesia telah merilis data pergerakan pesawat yang menunjukkan tren peningkatan sejak awal Juli 2020. Direktur Utama Airnav Indonesia M Pramintohadi Sukarno mengatakan, data traffic movement yang dihimpun di 285 cabang AirNav di Indonesia pada awal Juni 2020 mencapai 51.228 pergerakan.
Jumlah peningkatan pergerakan pesawat meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan bulan Mei 2020 yang sebanyak 27.433 pergerakan. Meski demikian, pergerakan itu belum sebanyak tahun lalu.
"Peningkatan ini masih belum signifikan. Kami contohkan, data traffic movement pada Mei 2019 adalah sebanyak 162.426 pergerakan dan untuk Juni 2019 sebanyak 169.248 pergerakan,” ujar Pramintohadi.
Sebagai informasi, AirNav Indonesia melayani total 657.554 pergerakan pesawat udara sampai dengan kuartal kedua 2020. Sedangkan pada kuartal kedua 2019, AirNav Indonesia melayani 1.000.635 pergerakan pesawat udara. “Pergerakan pesawat udara pada bulan Januari sampai dengan Maret 2020 masih dalam kondisi normal, penurunan signifikan memang terjadi pada April sampai dengan Juni 2020 akibat pandemi Covid-19,” ujar dia.