Inggris Resesi, Pertumbuhan Ekonomi Anjlok 21,7 Persen Akibat Lockdown

Djairan
Situasi lockdown di sebuah kota di Inggris (foto: AFP)

LONDON, iNews.id - Inggris resmi masuk jurang resesi. Pertumbuhan ekonomi negara tersebut minus 21,7 persen pada kuartal II-2020 (April-Juni).

Resesi tersebut terkonfirmasi setelah pada kuartal I ekonomi minus 1,7 persen. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi Inggris minus dua kuartal berturut-turut.

Kepala Badan Statistik Nasional (ONS), Jonathan Athaw mengatakan, jatuhnya ekonomi akibat kebijakan pembatasan sosial (lockdown) selama pandemi Covid-19.

Tekanan terutama terjadi pada April 2020 yang anjlok 20,4 persen. Pada Mei, ekonomi mulai tumbuh 1,8 persen dan 8,7 persen pada Juni.

"Ekonomi mulai bangkit kembali pada Juni dengan pembukaan kembali toko, pabrik mulai meningkatkan produksi dan pembangunan rumah," kata Athow, dikutip dari CNBC, Rabu (12/8/2020).

Dia menyebut, pertumbuhan ekonomi kuartal II merupakan yang terendah sejak 2003. Pada kuartal tersebut, sektor manufaktur hingga jasa tertekan akibat lockdown.

Editor : Rahmat Fiansyah
Artikel Terkait
Nasional
10 jam lalu

Menkeu Purbaya Siapkan Skema Pinjaman Rp240 Triliun untuk Daerah, Ini Tujuannya

Bisnis
5 hari lalu

Di Hadapan Investor, Sherly Tjoanda Pamer Ekonomi Malut Tumbuh 32 Persen: Tertinggi di Indonesia

Keuangan
6 hari lalu

BRI Tuntaskan Penyaluran Dana Pemerintah Rp55 Triliun untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Nasional
6 hari lalu

Kasus Covid-19 Naik Lagi di Indonesia, Anak-Anak Paling Rentan!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal