JAKARTA, iNews.id - Target pemerintah terhadap pengembangan biodiesel melalui skema program mandatori B30 pada 2021 cukup agresif. Alokasi penyaluran diproyeksi mencapai 9,2 juta kiloliter (kl).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai, target realisasi B30 pada 2021 adalah komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas harga CPO. Dengan begitu, target bauran energi yang berasal dari energi baru terbarukan (EBT) pada 2025 yang ditetapkan dalam kebijakan energi nasional (KEN) dapat tercapai.
"Pemerintah berkomitmen mendukung program B30 di 2021 dengan target alokasi penyaluran sebesar 9,2 juta kiloliter. Komitmen ini bertujuan menjaga stabilitas harga CPO dengan tujuan (agar) target bauran energi yang berasal dari energi baru terbarukan pada 2025 sebagaimana yang ditetapkan dalam kebijakan energi nasional akan dapat tercapai," kata dia di Jakarta, Sabtu (6/2/2021).
Program B30 dinilai menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sekitar 23,3 juta ton karbon dioksida pada 2020. Karena itu program tersebut akan terus dijalankan.
Program B30 diluncurkan pemerintah pada Januari 2020 untuk mendorong penggunaan Bahan Bakar Nabati (BBN). Saat ini, pemerintah mengandalkan crude palm oil (CPO) sebagai bahan baku pembuatan biodiesel untuk menghasilkan B30 sebagai bahan bakar pengganti solar.