Marak Alat Hemat Rekening Listrik, Ini Komentar Kementerian ESDM

Isna Rifka Sri Rahayu
Ilustrasi. (Foto: iNews.id/Yudistiro Pranoto)

JAKARTA, iNews.id – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tidak pernah mempromosikan atau mengajak masyarakat untuk menggunakan Kartu Hemat Energi dan Energy Saver. Kedua alat itu ramai diperbincangkan oleh publik karena diklaim bisa menghemat pembayaran rekening listrik atau token/stroom listrik.

Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P Hutajulu mengatakan, terdapat dua model peralatan yang diklaim dapat menghemat rekening listrik yang beredar di pasaran, yakni Kartu Hemat Energi yang berbasis batuan dengan merek antara lain Extra Card dan Genius, juga alat Penghemat Listrik/Energy Saver/Power Saver yang berbasis kapasitor/kondesor dengan merek antara lain Enter, Power Tech, Hannecs, Dragon Power, Save Trick, International SORJ, Power Plus, dan beberapa merek lainnya.

"Hasil pengujian penggunaan Kartu Hemat Energi oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) PT PLN (Persero) menunjukkan tidak adanya perubahan terhadap parameter tegangan, arus, energi dan harmonisa sebelum dan sesudah kartu tersebut ditempelkan ke alat listrik," ujar Jisman dikutip dari laman Kementerian ESDM, Minggu (2/9/2018).

Begitu pun hasil pengujian Energy Saver oleh Puslitbang PLN dan Laboratorium Pengukuran Listrik Fakultas Teknik Universitas Indonesia. "Energy Saver ini memang dapat memperbaiki faktor daya. Jadi kalau rumah tangga berlangganan PLN 2.200 VA, kalau faktor dayanya hanya 0,8 maka daya yang bisa digunakan di rumah itu hanya 1.760 Watt, tetapi kalau faktor dayanya mendekati 1 maka kita bisa menggunakan listrik di rumah itu sampai mendekati 2.200 Watt. Energy saver ini tidak menurunkan rekening listrik, justru kalau digunakan dengan perhitungan ahli, maka dia akan menimbulkan pemborosan di rumah tangga tersebut, juga menimbulkan harmonik, gelombang yang tidak bagus, yang bisa merusak alat listrik yang lain," katanya.

Saat ini, sebagian besar pemanfaatan listrik rumah tangga, antara lain kulkas, AC, dan pompa air, telah dilengkapi dengan kapasitor yang besarannya telah dihitung sesuai dengan kebutuhan untuk mempertahankan kualitas listrik. "Kedua model peralatan tersebut juga masih memerlukan pengujian yang menyeluruh terhadap kesesuaian standar keselamatan ketenagalistrikan," kata Jisman.

Jisman mengimbau kepada konsumen listrik agar bijak dan hati-hati dengan klaim alat penghemat listrik ini. Penghematan rekening listrik dapat dilakukan antara lain dengan menggunakan peralatan listrik yang hemat energi dan jangan lupa mematikan listrik apabila tidak diperlukan.

"Kami juga meminta kepada produsen dan atau distributor agar berkoordinasi lebih dahulu dengan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, terkait dengan keselamatan peralatan-peralatan yang diklaim dapat menghemat listrik tersebut," tutur dia.

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Nasional
5 jam lalu

Bahlil Respons Putusan MK, Sebut Polisi dan Jaksa Bantu Perkuat Kinerja ESDM

Nasional
13 jam lalu

Kilang Terbesar RI di Balikpapan Segera Beroperasi, Penuhi 25% Kebutuhan BBM Nasional

Nasional
2 hari lalu

Tarif Listrik PLN Terbaru November 2025 dari 450 VA hingga 6.600 VA, Ada yang Turun?

Nasional
8 hari lalu

Bahlil Ngaku Kerap Baca Doa Lifting Minyak sebelum Tidur supaya Tembus Target

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal