JAKARTA, iNews.id - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) meminta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memproteksi pelaku usaha industri baja nasional dari gempuran produk impor. Pasalnya, Hipmi menemukan produk baja yang diselundupkan ke daerah-daerah.
"Ada gempuran baja dari luar, ini bisa dibilang unfair. Karena serinya diganti. Bisa dibilang penyelundupan," kata Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi Anggawira dalam diskusi secara virtual Hipmi, Kamis (9/7/2020).
Dia juga meminta Kemenperin membuat roadmap untuk membangun industri baja nasional. Selain itu diharapkan adanya pemberian insentif-insentif agar industri baja bisa tumbuh lebih cepat.
"Sektor industri baja bisa dibilang mother of industry. Jika industri ini yang lain juga akan kuat. Kalau industri baja efisien pastinya produk-produk turunannya akan lebih efisien," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Bidang Perdagangan Perindustrian dan ESDM Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi Rama Datau mengatakan, dampak pandemi membuat demand industri baja turun. Berdasarkan data yang dihimpun, permintaan produk baja turun sebanyak 60 persen.
"Di tengah kondisi pandemi dan adanya gempuran produk impor, mudah- mudah Kemenperin bisa memproteksi industri tanah air. Dan secara bersama-sama membangun industri baja," tuturnya.