JAKARTA, iNews.id – Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo mengatakan, pemerintah Indonesia harus melindungi industri dalam negeri supaya bisa berkembang di tengah arus perdagangan bebas, termasuk internet asing.
Menurut HT, Indonesia belum siap menghadapi persaingan global sehingga tidak boleh hanyut dalam perdagangan bebas. Dia juga menyebut, kebijakan ekonomi harus berorientasi pada peningkatan lapangan kerja, kesejahteraan masyarakat dan devisa.
"Pemerintah harus segera mengatur online asing secepatnya. Keberadaan online asing telah meningkatkan penggangguran, penurunan devisa dan pajak,” tulis HT di akun Twitternya, @Hary_Tanoe, dikutip Minggu (24/6/2018).
HT sebelumnya selalu menekankan bahwa fokus pembangunan ekonomi nasional harus fokus mengarah kepada tiga hal yaitu lapangan kerja, kesejahteraan masyarakat, dan devisa. Menurut dia, penciptaan lapangan kerja sebanyak-banyaknya dinilai sangat penting karena Indonesia mengalami bonus demografi di mana pertumbuhan penduduknya pesat sehingga kebutuhan lapangan kerja meningkat setiap tahun.
Saat pertumbuhan lapangan kerja lebih cepat daripada pertumbuhan pencari kerja, kesejahteraan akan meningkat dengan sendirinya. Namun sebaliknya, jika pertumbuhan pencari kerja jauh lebih cepat daripada pertumbuhan lapangan kerja, maka kesejahteraan sulit meningkat.
HT melanjutkan, dibutuhkan kebijakan-kebijakan meringankan bagi investasi yang menciptakan lapangan kerja dan mayoritas bahan bakunya menggunakan produk/sumber daya dalam negeri atau berorientasi ekspor.
Selain itu, kebijakan harus mendorong masyarakat bawah untuk tumbuh, naik kelas lebih cepat dari bawah ke menengah, dan menengah ke atas. Dengan demikian jumlah masyarakat produktif yang membangun ekonomi Indonesia bisa lebih banyak. Kebijakan yang dimaksud seperti akses mudah untuk modal murah, pelatihan dan proteksi.