JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menginginkan agar Presidensi G20 Indonesia bisa menjadi momentum kolaborasi dunia antara bidang kesehatan dan keuangan. Menurutnya, kolaborasi ini sangat penting diterapkan.
Sri Mulyani menyebut, pandemi Covid-19 yang melanda dunia saat ini telah membawa dampak yang sangat besar dan dalam, khususnya dari sektor keuangan.
"Baik diukur dari GDP yang mengalami kontraksi, penerimaan negara yang merosot, dan juga belanja yang naik, namun juga dari sisi masyarakat, tadi dari sisi jumlah yang harus mengalami penurunan pendapatan maupun kesempatan kerja," ujar Sri Mulyani dalam sambutannya di acara 'Working Lunch: Outlook Ekonomi Indonesia 2022' yang disiarkan di kanal youtube Kementerian Perekonomian RI, Rabu (15/12/2021).
Dia berharap, dunia semakin mampu untuk menghadapi pandemi ke depannya. Menurutnya, penyelenggaraan KTT G20 harus dijadikan sebagai upaya dan ikhtiar untuk bersama-sama antara menteri kesehatan dan menteri keuangan merumuskan langkah-langkah kebijakan, agar jika terjadi pandemi ke depan, kemampuan dunia untuk menanganinya bisa lebih cepat dan efektif.
"Ini menjadi sesuatu yang sangat penting, sedang akan terus dirumuskan sehingga Indonesia akan terus mendukung upaya join tersebut," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengungkap persiapan pemerintah yang akan menjadi Presidensi G20 di 2022 mendatang dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (2/9/2021). Menurutnya, ini merupakan momen yang penting bagi Indonesia.
“Tahun 2022 juga merupakan tahun penting bagi Indonesia, mengingat Indonesia akan memegang Presidensi G20. Tema besar presidensi G20 tahun 2022 adalah “Recover Together, Recover Stronger,” kata Retno dalam paparannya, Kamis.