JAKARTA, iNews.id - Arcandra Tahar resmi menjabat komisaris utama (Komut) baru PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk. Mantan menteri energi dan sumber daya mineral (ESDM) ini menggantikan posisi Wiratmaja Puja berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPLS).
Sosok Arcandra tak lagi asing di mata publik. Saa ingin membentuk kabinet, Joko Widodo (Jokowi) yang kali pertama menjadi Presiden memasukkan sosok Arcandra ke kabinet.
Arcandra dipercaya mengomandoi Kementerian ESDM meski akhirnya sempat berpolemik karena dwikewarganegaraanya. Atas masalah itu, Arcandra diberhentikan sebagai Menteri ESDM pada 15 Agustus 2016.
Hal ini membuatnya menjadi menteri dengan masa kerja terpendek dalam sejarah di Indonesia, yakni 20 hari. Namun, pada 14 Oktober 2016, dia resmi dilantik menjadi Wakil Menteri ESDM mendampingi Menteri ESDM Ignasius Jonan.
Arcandra lahir di Padang, Sumatra Barat, 10 Oktober 1970. Dia menyelesaikan S-1 di Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB), masuk tahun 1989 dan kemudian bekerja di Andersen Consulting. Selanjutnya dia mengikuti kuliah S-2 di Texas A&M University, Amerika Serikat (AS) hingga selesai. Arcandra kemudian kembali melanjutkan pendidikan S-3 di AS. Setelah itu, dia menjadi konsultan di berbagai perusahaan internasional.
Arcandra memiliki peran dalam negosiasi dan keberhasilan Presiden Jokowi menarik kembali Blok Masela agar dikuasai Indonesia, dengan memutuskan eksplorasi harus dilakukan secara onshore dan bukan offshore. Arcandra memiliki hak paten tentang desain offshore di AS.