Profil dan Perjalanan Karier Ivan Yustiavandana, Kepala PPATK yang Baru Dilantik Jokowi

Andin Danaryati
Ivan Yustiavandana, saat membacakan sumpah jabatana sebagai Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), yang dilantik Presiden Joko Widodo, pada Senin (25/10/2021). (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo, Senin (25/10/2021), melantik Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang baru, Ivan Yustiavandana. Dia menggantikan Dian Ediana Rae yang menjabat sebagai Kepala PPATK pada periode 2020-2021. 

Proses pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jakarta. Dilantiknya Ivan sebagai Ketua PPATK dilakukan berdasar Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 48/M tahun 2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala PPATK.

Ivan memiliki gelar Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Gadjah Mada dengan predikat cum laude. Ia juga memiliki gelar Master of Laws (LL.M) yang dikeluarkan oleh Washington College of Law, Washington DC, Amerika Serikat (AS).

Sebelumnya, Ivan telah cukup lama berkontribusi di PPATK. Sejak 2006, Ia membangun karirnya dengan menjabat di berbagai posisi, antara lain sebagai Ketua Kelompok Riset dan Analis Non-bank, dan dilanjutkan sebagai Direktur Pemeriksaan, Riset, dan Pengembangan. Kemudian pada  Agustus 2020, ia dilantik menjadi Deputi Bidang Pemberantasan.
 
Pengalamannya bekerja di PPATK selama 15 tahun terbukti dari beberapa pencapaian yang Ia capai. Ivan pernah memimpin dan mengkoordinir beberapa agenda kegiatan PPATK, seperti pelaksanaan produksi hasil pemeriksaan dan riset strategis di bidang Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APUPPT).

Dia juga memimpin dan mengarahkan penyusunan National Risk Assessment on Money Laundering (NRA-ML) dan National Risk Assessment on Terrorist Financing (NRA-TF). Kemudian, Financial Integrity Rating (FIR), Indeks Efektivitas Pencegahan dan Pemberantasan TPPU dan TPPT, serta Indeks Persepsi Publik terkait Pencegahan dan Pemberantasan TPPU dan TPPT.
 
Tak hanya itu, Ivan juga aktif memberi aspirasi dalam beberapa forum internasional seperti Financial Intelligence Consultative Group (FICG), yang membahas tentang pencegahan pendanaan untuk terorisme, serta Anti-Money Laundering/Counter-Terrorist Financing Work Stream di kawasan ASEAN, Australia, dan Selandia Baru.

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Nasional
1 jam lalu

Pencekalan Roy Suryo cs ke Luar Negeri Diperpanjang, Jadi 6 Bulan!

Nasional
2 jam lalu

Jokowi Singgung AI di Bloomberg New Economy Forum: Lapangan Kerja Tidak Akan Hilang!  

Nasional
3 jam lalu

Roy Suryo cs Desak Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi, Ini Reaksi Polda Metro

Nasional
3 jam lalu

Jokowi Banggakan QRIS di Forum Global: Pedagang Kaki Lima Pakai Sistem seperti Perusahaan Besar

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal