JAKARTA, iNews.id - Sejumlah perusahaan akan merelokasi usahanya dari China ke sejumlah negara terkait perang dagang. Ini menjadi kesempatan emas bagi Indonesia.
Ekonom Australian National University dan Anggota Dewan Pengawas Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Arianto Patunru mengemukakan Indonesia berpotensi memanfaatkan momentum relokasi sejumlah usaha dari China.
“Relokasi kegiatan usaha seperti ini sebenarnya berita baik bagi negara seperti Indonesia. Namun, kita bersaing dengan negara-negara seperti Vietnam,” kata Arianto dalam webinar yang digelar CIPS, Jumat (5/6/2020).
Untuk itu, Arianto memandang perlu melanjutkan reformasi di bidang industri, perdagangan, serta investasi. Indonesia perlu menunjukkan keterbukaannya terhadap investasi asing kepada internasional. Salah satunya lewat penyederhanaan regulasi dan pelonggaran berbagai hambatan.
Arianto menuturkam, walaupun perang dagang sudah mereda, perekonomian global saat ini masih diwarnai ketegangan antara Amerika Serikat dan China.
“Kita melihat adanya ‘de-China-isasi’ di mana, banyak perusahaan multinasional memindahkan sentra usaha mereka dari China ke negara lain,” kata Arianto.
Menurutnya, Jepang bahkan memberikan insentif bagi perusahaan-perusahaannya untuk merelokasi.