JAKARTA, iNews.id – Bandara Soekarno-Hatta saat ini beroperasi dengan tiga landas pacu (runway) yaitu Runway 1 yang terletak di Selatan serta Runway 2 dan Runway 3 di Utara. Runway 3 sudah dioperasikan secara penuh dengan dimensi 3.000 x 60 meter.
VP of Corporate Communication PT Angkasa Pura II (Persero) Yado Yarismano menuturkan, pengopreasian penuh Runway 3 bertujuan untuk memperlancar lalu lintas dan meningkatkan kapasitas penerbangan tentunya dengan mengutamakan prinsip keselamatan serta tunduk pada peraturan. Hingga saat ini, jumlah penerbangan yang sudah dilayani di Runway 3 sendiri mencapai 864 pergerakan penerbangan sejak beroperasi penuh pada 20 Desember 2019 hingga 6 Januari 2020, dengan rincian 587 pergerakan penerbangan domestik dan 277 pergerakan penerbangan internasional.
“Runway 3 tidak akan sukses beroperasi jika stakeholder tidak berkoordinasi erat dan saling mendukung, kami sangat berterima kasih kepada AirNav Indonesia, maskapai, serta masyarakat atas dukungannya terhadap Bandara Soekarno-Hatta,” kata Yado dalam keterangannya, Selasa (14/1/2020).
Dia menjelaskan, dioperasikannya Runway 3 jelas membuat Bandara Soekarno-Hatta memiliki ruang lebih di sisi udara sehingga dapat lebih efektif dalam melayani take off dan landing pesawat. Hal ini cukup terasa di mana saat peak season libur Natal dan Tahun Baru lalu, Soekarno-Hatta dapat dengan lancar melayani penerbangan yang lebih sibuk dibandingkan dengan kondisi normal.
Lebih lanjut, Yado Yarismano menuturkan operasional ketiga runway di Soekarno-Hatta saat ini dibagi menjadi dua bagian yaitu Runway Bagian Selatan (Runway 1) dan Runway Bagian Utara (Runway 2 dan 3).
“Keselamatan penerbangan meningkat karena Soekarno-Hatta jelas memiliki ruang lebih di sisi udara. Efisiensi juga meningkat seiring dengan berkurangnya jumlah antrian pesawat di taxiway dan di udara (airborne holding). Jarak tempuh taxi dari apron ke runway atau sebaliknya juga lebih dekat dan semakin variatif,” ujar dia.
Dia juga menambahkan, kapasitas runway semakin meningkat karena berkurangnya spacing antar-pesawat dan turunnya waktu di runway (runway occupancy time).