JAKARTA, iNews.id - Badai resesi yang terjadi di seluruh dunia tampaknya bakal dialami Indonesia. Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal III-2020 diprediksi masih negatif, sama seperti kuartal sebelumnya.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memperkirakan, pertumbuhan ekonomi pada tahun ini akan minus antara 0,2 persen hingga plus 1,1 persen. Proyeksi didasarkan pada data ekonomi kuartal II yang sudah terbit.
"Lower end dari prediksi kita, menunjukkan bahwa di kuartal III-2020 kita mungkin masih di negative growth dan kuartal IV masih dalam zona sedikit di bawah netral," ujarnya di Gedung DPR, Rabu (2/9/2020).
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu mengakui kondisi ekonomi global masih dipenuhi tantangan. Pandemi Covid-19 hingga kini belum bisa dipastikan secara persis kapan akan selesai.
"Tahun depan 4,5-5,5 persen dan ini didasarkan momentum pemulihan terjaga, meski ketidakpastian terus terjadi," tuturnya.
Dia menambahkan, proses pemulihan ekonomi akan terus didorong hingga 2021. Pemerintah akan fokus untuk meningkatkan daya saing dan iklim investasi, termasuk memberikan bantuan sosial.
“Tentu tergantung juga dari trajectory pemulihan ekonomi global yaitu bagaimana terutama negara-negara maju baik di Amerika, Eropa, Jepang dan RRT," ucapnya.