JAKARTA, iNews.id - Cadangan fiskal dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2021 naik enam kali lipat. Kenaikan cadangan tersebut untuk mengantisipasi melesetnya target pendapatan negara.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, nilai cadangan fiskal pada 2021 ditetapkan Rp60 triliun, naik dibandingkan tahun ini yang sebesar Rp10 triliun. Alasan kenaikan tersebut karena dampak pandemi Covid-19 masih akan terasa hingga tahun depan.
"Jadi itu semua dimasukkan ke cadangan fiskal karena ketidakpastian itu. Kalau bisa antisipasi, termasuk kalau belanja meningkat karena ketidakpastian atau pendapatan menurun karena tidak tercapai," katanya, Rabu (2/9/2020).
Menurut Sri Mulyani, tingkat ketidakpastian sangat tinggi, sehingga berpengaruh pada asumsi makro yang ditetapkan pemerintah. Akibatnya, target pendapatan dan belanja negara bisa melenceng yang berdampak pada defisit APBN.
"Kita memproyeksi pelebaran defisit di 2021 mencapai 5,5 persen terhadap PDB (Produk Domestik Bruto)," ujarnya.
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu berharap DPR bisa memahami keputusan eksekutif. Dia menyebut, berbagai langkah-langkah yang dilakukan pemerintah selama Covid-19 telah dikomunikasikan dengan baik.
"Secara politik kami berterima kasih kepada Komisi XI, juga di Badan Anggaran sangat clear dan positif," ucapnya.