JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengatakan ada enam risiko baru yang muncul dan membayangi pemulihan ekonomi di Tahun 2022.
Keenam risiko tersebut adalah volatilitas harga komoditas, tekanan inflasi dan implikasi kenaikan suku bunga di negara maju terutama Amerika Serikat, rebalancing ekonomi Tiongkok, disrupsi rantai pasok, dan dinamika geopolitik.
Menurut Menkeu, pemulihan ekonomi global maupun domestik memasuki Tahun 2022 masih tidak merata, bahkan tidak pasti sejalan dengan perkembangan pandemi yang terus bermutasi dan masih mengancam seluruh negara di dunia.
"Meski menghadapi dinamika ketidakpastian, sambung Sri, perekonomian Indonesia pada tahun 2022 diproyeksikan akan melanjutkan pemulihan yang makin kuat," ujar Sri Mulyani, dalam Penyerahan DIPA dan Buku Daftar Alokasi TKDD Tahun 2022 oleh Presiden Jokowi secara virtual di Jakarta, Senin (29/11/2021).
Menurut dia, keenam risiko tersebut harus dikelola agar tidak mengancam pemulihan ekonomi Indonesia yang terus membaik. Menku optimistis Indonesia telah memiliki modal yang baik dalam menangani berbagai dampak pandemi Covid-19, termasuk kemunculan varian baru.