JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa Pemerintah telah mengalokasikan anggaran belanja negara dalam APBN 2022 sebesar Rp2.714,2 triliun. Nantinya, anggaran tersebut akan dibagi menjadi belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
"Highlight saja, tahun depan akan belanja Rp2.714,2 triliun. Belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.944,5 triliun. Sedangkan pemerintah daerah Rp769,6 triliun," ujar Sri Mulyani dalam keterangan pers resmi secara virtual di Jakarta, Rabu (17/11/2021).
Pemerintah akan menyerahkan DIPA kepada seluruh Kementerian/Lembaga (K/L). Sehingga, masing-masing K/L bisa melaksanakannya.
Selain itu, Sri Mulyani menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah menginstruksikan kepada seluruh K/L untuk melakukan pencadangan 5 persen dari anggaran 2022 yang sudah ditetapkan.
"Kita tidak perlu melakukan refocusing yang membuat distrubsi pelaksanaan anggaran. Namun K/L sudah mencadangkan paling tidak 5 persen dari anggarannya, kalau seandainya harus melakukan perubahan untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan akibat covid ini," kata dia.
Adapun dalam Rancangan APBN (RAPBN) 2022 yang disampaikan sebelumnya, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 2022 di kisaran 5,0-5,5 persen, dibanding outlook 2021 yang sebesar 3,7-4,5 persen.
Pemerintah menyatakan APBN 2022 dirancang sebagai instrumen kebijakan fiskal yang antisipatif dan responsif, dengan tetap menjaga keseimbangan antara kemampuan kontra-siklus, dengan upaya pengendalian risiko agar keberlanjutan fiskal jangka panjang tetap dapat dijaga.