BANGKOK, iNews.id - Thailand relatif sukses mengendalikan penyebaran Covid-19. Namun, kesukesan tersebut tak sejalan dengan cepatnya pemulihan sehingga membuat ekonomi Thailand tahun ini diprediksi menjadi salah satu yang terburuk di Asia Tenggara.
Pada kuartal II-2020, pertumbuhan ekonomi Thailand minus 12,2 persen. Meski lebih baik dari prediksi analis 13,3 persen, angka itu merupakan yang terendah sejak krisis finansial 1998.
Tekanan terhadap ekonomi Negeri Gajah Putih setelah negara tersebut menyetop masuknya turis asing. Selama ini, ekonomi Thailand sangat mengandalkan pariwisata.
"Meski penyebaran virus dapat dikontrol dengan cepat tapi pariwisata akan tetap menjadi pemberat pertumbuhan. Prospek ekonomi Thailand masih menjadi yang terburuk di kawasan," katanya Ekonom Capital Economics, Alex Holmes dilansir CNBC, Rabu (19/8/2020).
Alex menyebut, dalam 80 hari terakhir, Thailand mencatat nol kasus Covid-19 transmisi lokal. Sejauh ini, ada 3.300 kasus positif dengan tingkat kematian 58 orang. Meski begitu, pertumbuhan ekonomi negara itu diprediksi minus 9 persen pada 2020.
Ekonom UOB, Barnabas Gan menambahkan, selain sektor pariwisata, perdagangan yang menjadi salah satu mesin ekonomi Thailand tertekan. Dia memprediksi ekonomi Thailand tahun ini minus 7,5 persen, lebih buruk daripada proyeksi sebelumnya 5,4 persen.
"Motor penggerak ganda ekonomi Thailand, pariwisata dan perdagangan lesu selama paruh pertama 2020, itu sepertinya akan terjadi di sisa tahun ini," kata Gan.