Tak Hanya TikTok, AS Berpotensi Larang Semua Aplikasi China

Djairan
Wacana akuisisi TikTok oleh raksasa teknologi AS Microsoft ternyata belum bisa meredam keinginan Pemerintah AS untuk memblokir aplikasi tersebut. (Foto: Ist)

WASHINGTON, iNews.id - Wacana akuisisi TikTok oleh raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) Microsoft ternyata belum bisa meredam keinginan Pemerintah AS untuk memblokir aplikasi tersebut. Tak hanya TikTok, semua aplikasi asal China terancam tak bisa beroperasi lagi di Negeri Paman Sam.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengumumkan akan memerinci upaya terbaru yang disebut “Clean Network”. Upaya tersebut berencana akan menghapus seluruh aplikasi asal China yang dinilai berbahaya dari segi keamanan seperti TikTok, WeChat dan lainya dari jaringan selular AS, dengan tujuan untuk mengekang potensi risiko keamanan nasional.

"Aplikasi yang perusahaan induknya berbasis di China, seperti TikTok, WeChat dan lainnya, merupakan ancaman signifikan terhadap data pribadi warga Amerika, belum lagi alat untuk sensor konten Partai Komunis China," ujar Pompeo saat konferensi pers dikutip dari CNBC Kamis (6/8/2020).

Diplomat top AS itu juga menyebut, Departemen Luar Negeri AS akan bekerja sama dengan Departemen Perdagangan serta Departemen Pertahanan untuk membatasi kemampuan layanan aplikasi asal China dalam mengumpulkan, menyimpan dan memproses data di wilayah AS.

Pernyataan Pompeo datang kurang dari seminggu setelah Presiden Donald Trump bersikukuh segera memblokir TikTok. Namun, baru-baru ini Trump menyatakan tidak keberatan jika ada perusahaan AS yang ingin membeli TikTok, seperti Microsoft.

Trump setuju memberikan waktu kepada pemilik TikTok, ByteDance selama 45 hari untuk memutuskan kesepakatan dengan Microsoft atas rencana akuisisi, tepatnya hingga 15 September 2020. Jika sebelum waktu tersebut masih belum ada hasil, TikTok akan resmi diblokir dari AS.

Dengan pernyataan Pompeo ingin menghapus seluruh aplikasi China yang dinilai berbahaya, akan membuka babak baru rentetan ketegangan. Sementara itu, Penasihat perdagangan Gedung Putih Peter Navarro sempat menyarankan Microsoft agar melepaskan kepemilikannya di China, jika memang ingin membeli TikTok.

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Internasional
2 jam lalu

Digolongkan Senjata Pemusnah Massal, Ini Bahaya Fentanyl bagi Manusia

Internasional
5 jam lalu

Mengenal Senjata Pemusnah Massal yang Heboh Setelah Trump Teken Instruksi soal Fentanyl

Internasional
5 jam lalu

Apa Itu Fentanyl, Obat-obatan yang Dikategorikan Senjata Pemusnah Massal oleh Trump?

Internasional
5 jam lalu

Trump Teken Instruksi Presiden Masukkan Obat-obatan Fentanyl sebagai Senjata Pemusnah Massal

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal