JAKARTA, iNews.id - Pembinaan karakter pelajar bermasalah gelombang pertama di Purwakarta, Jawa Barat, diikuti 39 pelajar selama 14 hari. Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta, Purwanto mengatakan, anak yang memerlukan perhatian khusus dimasukkan ke Resimen Armed 1 Sthira Yudha.
"Ini merupakan program kolaborasi antara Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial P3A, dengan Resimen Armed 1 Sthira Yudha. Jadi dalam penanganannya, kegiatan ini dilakukan bersama, kita juga standbye di situ dari Dinas Kesehatan, dari Dinas Sosial P3A," ujarnya.
Purwanto menuturkan dalam pelaksanaannya anak-anak tetap mendapatkan pelajaran dari sekolah. "Kita ingin membiasakan anak-anak itu dengan pola hidup yang terbiasa dengan hal-hal positif. mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Ini adalah upaya kita untuk menguatkan karakter anak-anak dengan karakter-karakter positif," katanya.
Menanggapi program tersebut, Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Kak Seto mengatakan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia memberikan apresiasi terhadap langkah yang sudah dilakukan pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Jadi dalam hal ini tentu kita tahu bahwa yang dibangun adalah karakter anak-anak ini sesuai dengan amanat Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, bahwa karakter profil pelajar Pancasila itu ada tadi akhlak mulia, kemudian gotong-royong, kebhinekaan global, menghargai perbedaan,disiplin, kreativitas, tapi juga kritis," katanya.
"Jadi arahnya adalah mengarahkan apa? Dinamika yang meledak-ledek dari para remaja tadi ke arah hal positif. Dan ini tentu sangat kami apresiasi karena salah satu pemenuhan hak anak untuk tumbuh dan berkembang optimal agar mereka menjadi pemimpin-pemimpin yang hebat di masa depan," ujar Kak Seto.