ADDIS ABABA, iNews.id - Sebanyak 120 warga sipil tewas dibantai pasukan pemberontak Tigray dalam dua hari. Sementara itu puluhan ribu orang telah meninggalkan rumah mereka saat pasukan Tigrayan menyerang.
Administrator lokal di Dabat, Sewnet Wubalem dan juru bicara kota terdekat Gondar, Chalachew Dagnew mengatakan, aksi kekerasan yang dilakukan pasukan pemberontak ini terjadi di sebuah desa yang berjarak 10 km (enam mil) dari kota Dabat wilayah Amhara, Ethiopia, 1-2 September 2021.
"Sejauh ini kami telah menemukan 120 mayat. Mereka semua adalah petani yang tidak bersalah. Tapi kami pikir jumlahnya mungkin lebih tinggi. Ada orang yang hilang," kata Sewnet.
Chalachew mengaku telah mengunjungi area permakaman di desa. Anak-anak, wanita dan orang tua termasuk di antara mereka yang tewas.
Dilansir darui Reuters, Chalachew mengatakan, pembunuhan terjadi selama "kehadiran singkat" pasukan Tigrayan di daerah itu. Saat ini, wilayah tersebut sudah berada di bawah kendali tentara federal Ethiopia.
Juru bicara pasukan Tigrayan, Getachew Reda, sebelumnya membantah kepada Reuters pasukan tersebut telah melakukan kejahatan terhadap warga sipil saat merebut wilayah di Amhara selama sebulan terakhir.