DHAKA, iNews.id – Lebih dari 20 anggota Partai Liga Awami pimpinan mantan Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, ditemukan tewas di tengah kerusuhan yang terus berlanjut di negara itu. Dhaka Tribune pada Rabu (7/8/2024) ini melaporkan, mayat-mayat tersebut ditemukan di berbagai kota di Bangladesh.
Menurut media tersebut, ada total 29 mayat yang ditemukan. Dari jumlah tersebut, 20 di antaranya adalah jenazah para pemimpin Liga Awami di daerah-daerah setempat. Sementara sembilan mayat lagi diketahui milik anggota keluarga terdekat mereka.
Setidaknya empat jenazah adalah korban pemukulan hingga tewas oleh massa. Sementara korban-korban lain tampaknya kehabisan napas atau terbakar hingga tewas ketika para demonstran yang sudah gelap mata membakar rumah-rumah para pemimpin partai itu.
Pada Senin (5/8/2024) lalu, Hasina dan saudara perempuannya meninggalkan kediaman resmi perdana menteri di Ibu Kota Dhaka untuk mencari tempat yang lebih aman. Media melaporkan bahwa ribuan pengunjuk rasa menyerbu istana Hasina, setelah perempuan itu kabur ke luar negeri dengan helikopter militer.
Kerusuhan di Bangladesh berpangkal dari kebijakan pemerintah menerapkan sistem kuota yang diskriminatif dalam rekrutmen lapangan kerja di sektor publik. Sistem kuota yang diterapkan Hasina itu menyediakan sekitar 30 persen posisi untuk keturunan para pejuang kemerdekaan Bangladesh pada gerakan pembebasan tahun 1971. Para pejuang itu memiliki ikatan historis dan politik dengan keluarga Hasina, terutama ayahnya yang juga pendiri Bangladesh, Sheikh Mujibur Rahman.
Para mahasiswa lalu menggelar aksi unjuk rasa untuk melawan kebijakan yang tak adil itu. Mereka menilai sistem kuota tersebut tidak memberikan kesempatan yang setara bagi semua rakyat untuk menjadi pegawai publik.