ANKARA, iNews.id - Pemerintah Turki menetapkan tiga hari masa berkabung nasional menyusul tewasnya 55 warga Palestina oleh pasukan Israel dalam bentrokan di sepanjang perbatasan Gaza. Bentrokan terjadi saat warga melakukan aksi unjuk rasa menentang pembukaan kantor Kedubes Amerika Serikat (AS) di Yerusalem, Senin (14/5).
Presiden Recep Tayyip Erdogan mengonfrmasi negaranya menyatakan masa berkabung tersebut.
"Kami menyatakan berkabung nasional selama tiga hari, untuk berdiri dalam solidaritas dengan saudara-saudara kami di Palestina," kata Erdogan, seperti dilansir AFP, Selasa (15/5/2018).
Selain itu, Wakil Perdana Menteri Turki Bekir Bozdag menuding AS melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB dengan membuka kantor Kedubes di Yerusalem.
"Hari ini akan tercatat dalam sejarah sebagai Senin Berdarah bagi umat Islam dan negara-negara Islam," kata Bozdag, dalam pernyataan.
Turki, disebut Bozdag, telah menarik duta besarnya di AS dan Israel untuk berkonsultasi. Bozdag juga menyebut otoritas Turki meminta adanya rapat darurat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada Jumat (18/5).
Pasukan Israel menembak mati 55 warga Palestina dalam bentrokan di perbatasan Gaza. Selain itu
lebih dari 2.400 demonstran terluka. Ini merupakan jumlah korban tewas terbesar dalam satu hari sejak perang Gaza-Israel pada 2014.