NEW YORK, iNews.id - Toys 'R' Us Inc, peritel mainan ikonik Amerika Serikat (AS), menutup semua gerainya di AS karena bangkrut. Toys 'R' US gagal mendapat pembeli serta mencapai kesepakatan restrukturisasi utang dengan kreditur untuk mendorong bisnis tersebut keluar dari kebangkrutan.
Sebanyak 885 gerai Toys 'R' Us dan Babies 'R' Us akan ditutup. Penutupan ini menjadi pukulan bagi konsumen dan ratusan pembuat mainan yang memasok ke 885 toko.
Penutupan ini juga berpengaruh ke perusahaan pembuat boneka Barbie Mattel Inc, perusahaan mainan papan Hasbro Inc, serta vendor besar seperti Lego. Toys 'R' Us sebelumnya sudah menyatakan akan menutup semua tokonya di Inggris dalam 6 pekan.
Namun, perusahaan menyebut sedang dalam diskusi dengan beberapa pihak untuk meneken kesepakatan menggabungkan 200 gerai terbaik mereka di AS dengan perusahaan di Kanada.
Perusahaan akan melanjutkan reorganisasi dan proses penjualan untuk operasional di Kanada dan negara lain seperti di Asia dan Eropa Tengah, termasuk Jerman, Austria dan Swiss.
"Kami tidak lagi memiliki dukungan finansial untuk melanjutkan operasional di AS. Oleh karena itu kami melakukan proses menghentikan operasi di AS," kata CEO Toys 'R' Us, Dave Brandon, seperti dilansir Reuters, Kamis (15/3/2018).
Mainan 'R' Us yang berbasis di New Jersey dengan sekitar 33.000 karyawan penuh dan paruh waktu di AS ini diketahui sudah dalam proses untuk menutup seperlima dari tokonya. Ini merupakan upaya untuk keluar dari masalah kebangkrutan di peritel tersebut.