KABUL, iNews.id - Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengumumkan gencatan senjata dengan Taliban selama sepekan hingga Idul Fitri. Namun, operasi terhadap kelompok lain termasuk ISIS akan tetap berlanjut.
"Gencatan senjata akan berlangsung dari hari ke-27 Ramadan hingga hari kelima Idul Fitri," kata Ghani melalui akun Twitter-nya, seperti dilaporkan AFP, Kamis (7/6/2018).
Hari ke-27 Ramadan jatuh pada Selasa (12/6), sedangkan Idul Fitri diperkirakan akan dimulai pada Jumat (15/6).
Belum diketahui apakah Taliban menyetujui gencatan senjata tersebut. Gencatan senjata saat Idul Fitri ini akan menjadi yang pertama sejak invasi Amerika Serikat pada 2001.
"Kami sedang memeriksa dengan pejabat kami mengenai pengumuman gencatan senjata," kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid.
Langkah mengejutkan itu terjadi beberapa hari setelah pertemuan ulama Afghanistan di Kabul mendesak adanya gencatan senjata dan mengeluarkan fatwa terhadap pengeboman dan serangan bunuh diri.
Satu jam setelah fatwa dikeluarkan, seorang pengebom meledakkan dirinya di luar pertemuan. Peristiwa itu menewaskan tujuh orang.
Ghani mengatakan, pemerintahnya mendukung panggilan ulama.
"Pemerintah Afghanistan tidak hanya mendukung pengumuman fatwa dengan suara bulat oleh para ulama, namun juga mendukung gencatan senjata yang direkomendasikan," katanya, dalam sebuah pernyataan.
"Pada saat yang sama, Pemerintah Afghanistan mengarahkan semua pasukan keamanan dan pertahanan negara untuk menghentikan semua serangan terhadap Taliban, tetapi operasi akan terus melawan Daesh (ISIS), Al Qaeda, dan jaringan teroris internasional lainnya," demikian isi pernyataan tersebut.
Pada Februari, Ghani mengumumkan rencana membuka pembicaraan damai dengan Taliban, termasuk akhirnya mengakui mereka sebagai partai politik. Pada saat itu, dia juga menyerukan gencatan senjata.
Bulan lalu, Kementerian Pertahanan AS menyatakan pejabat senior Taliban secara diam-diam bernegosiasi dengan para pejabat Afghanistan mengenai kemungkinan gencatan senjata.
"Banyak kegiatan diplomatik dan dialog yang terjadi di luar panggung, dan itu terjadi di berbagai tingkat," kata Jenderal John Nicholson.
Dia tidak akan mengidentifikasi tokoh-tokoh yang terlibat dalam negosiasi, namun dia menyebut mereka termasuk pejabat Taliban tingkat menengah dan senior.