WASHINGTON DC, iNews.id – Polisi menembakkan gas air mata ke arah luar Gedung Putih di Washington DC, AS, Minggu (31/5/2020) malam waktu setempat. Mereka berusaha menghalau para demonstran antirasial yang menyuarakan amarah atas kebrutalan polisi terhadap pria berkulit hitam, George Floyd, pekan lalu.
Bentrokan disertai kekerasan antara aparat keamanan dan pengunjuk rasa meletus berulang kali di sebuah taman kecil yang terletak di sebelah Gedung Putih. Polisi pun terpaksa menggunakan gas air mata, semprotan merica, dan granat kilat untuk membubarkan kerumunan yang membuat beberapa kebakaran besar dan merusak properti yang berada di sekitar lokasi aksi.
Para pemimpin lokal AS telah mengimbau warga untuk menyuarakan aspirasi dengan cara yang konstruktif terkait kemarahan mereka atas kematian Floyd. Sementara jam malam diberlakukan di kota-kota AS, termasuk Washington DC, Los Angeles, dan Houston.
Salah satu demonstrasi yang diawasi dengan ketat adalah di kota kembar Minneapolis dan St Paul, Negara Bagian Minnesota, tempat ribuan orang berkumpul sebelum turun ke jalan raya.
“Kami memiliki anak (berkulit) hitam, saudara hitam, teman hitam, kami tidak ingin mereka mati. Kami lelah dengan hal ini. Kami lelah dengan penindasan,” kata seorang perempuan berkulit hitam yang ikut bergabung dalam aksi protes, Muna Abdi (31), dikutip AFP, Senin (1/6/2020).