ATHENA, iNews.id - Aksi unjuk rasa bergulir menjadi kekerasan antara para demonstran dan polisi Yunani pada Minggu (21/1/2019), saat puluhan ribu orang berkumpul di Athena untuk menentang perjanjian perubahan nama dengan negara Makedonia.
Yunani sejak lama memprotes nama Makedonia, yang diadopsi oleh negara tetangganya di utara itu setelah berpisah dari Yugoslavia.
Yunani menyatakan, nama baru Makedonia -Republik Makedonia Utara- mencerminkan upaya untuk merebut identitas dan warisan budaya Yunani. Pasalnya, Makedonia juga merupakan nama provinsi di utara Yunani yang terkenal akan penaklukan Alexander the Great.
Protes-protes dimulai dengan damai namun kemudian, para demonstran melempari batu, bom molotov, dan benda-benda lain ke arah polisi, yang membalasnya dengan tembakan gas air mata.
Menurut Associated Press, Senin (21/1/2019), sedikitnya 25 polisi dan puluhan orang cedera dalam bentrokan itu. Polisi mengatakan, sedikitnya tujuh orang ditangkap.
Parlemen Yunani dijadwalkan akan memberikan suara mengenai perjanjian itu pekan ini, di mana Makedonia akan mengganti namanya dan Yunani akan mencabut keberatannya atas bergabungnya negara Balkan itu dengan NATO dan Uni Eropa.
Sebuah jajak pendapat nasional di Yunani pekan ini mendapati bahwa 70 persen responden menentang perjanjian itu.