WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) mengecam pernyataan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang dianggapnya bernada anti-Yahudi.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) AS Ned Price mengatakan, pernyataan Erdogan tersebut menunjukkan sikap anti-Semit. Namun Price tak menyebut pernyataan mana dari Erdogan yang dianggap menghina Yahudi.
"Kami mendesak Presiden Erdogan dan para pemimpin Turki lainnya untuk menahan diri menyampaikan komentar yang menghasut dan dapat memicu kekerasan lebih lanjut. Bahasa anti-Semit tidak memiliki tempat di mana pun," kata Price, dikutip dari Reuters, Rabu (19/5/2021).
Deplu AS juga tidak menyampaikan pernyataan lanjutan soal pernyataan Erdogan yang mana serta kapan disampaikan.
Namun pernyataan itu diduga masih terkait dengan konflik Israel-Palestina terbaru. Para pejuang Palestina di Jalur Gaza dan tentara Israel masih terlibat saling serang hingga Rabu yang memasuki hari ke-9. Sebanyak 212 warga Palestina meninggal dalam serangan hingga hari ke-8, sedangkan korban di pihak Israel 12 orang, termasuk tiga warga asing.
Erdogan menegaskan sikapnya mendukung perjuangan rakyat Palestina dan mengkritik negara Barat yang diam. Mengomentari kekerasan pasukan Zionis di Masjid Al Aqsa, Yerusalem Timur pada akhir Ramadan lalu, Erdogan menyebut Israel sebagai negara teroris.