MOSKOW, iNews.id - Tim SAR Rusia mengangkat belasan jenazah dari reruntuhan bangunan apartemen 12 lantai di Kota Magnitogorsk, pegunungan Ural, yang hancur akibat ledakan gas pada 31 Desember lalu.
Dikutip dari AFP yang menukil laporan kantor berita Ria Novosti, Rabu (2/1/2019), hingga hari ini korban tewas mencapai 14 orang, termasuk tiga jenazah yang ditemukan pada hari pertama.
Pada Selasa kemarin, seorang anak 11 bulan ditemukan selamat di reruntuhan apartemen meskipun mengalami luka parah. Anak malang itu langsung diterbangkan ke Moskow untuk menjalani perawatan medis.
Dia menderita patah tulang, cedera di kepala, dan hipotermia, karena terjebak di reruntuhan selama lebih dari 36 jam dalam suhu di bawah nol derajat Celsius.
Sembilan jenazah juga ditemukan di bawah puing-puing kemarin. pejabat Rusia menyebut, ada 32 orang yang belum ditemukan hingga kemarin.
Di hari saat ledakan, otoritas setempat melaporkan ada 79 penghuni yang hilang. Gedung yang digunakan sebagai permukiman itu dibangun di era Uni Soviet yakni pada 1973 dan ditempati 1.100 jiwa. Namun bagian yang terdampak ledakan dihuni 110 jiwa.