AMMAN, iNews.id - Negara-negara Arab akan memulai usaha diplomatik untuk meyakinkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera mengakui Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina. Langkah ini menjadi bentuk perlawanan atas sikap Amerika Serikat (AS) yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Dilansir Reuters, Minggu (7/1/2018), enam menteri luar negeri Arab telah bertemu di Amman, Yordania pada Sabtu, 6 Januari untuk menindaklanjuti keputusan sebelumnya yang mengacu pada klaim AS soal Yerusalem adalah ibu kota Israel.
Komisi yang terdiri dari Mesir, Maroko, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Palestina dan dipimpin oleh Yordania ini dibentuk setelah pertemuan darurat Liga Arab di Kairo, tak lama setelah keputusan Trump Desember lalu.
"Kami akan menghadapi keputusan tersebut dengan mencari resolusi PBB, resolusi yang internasional, untuk mengakui sebuah negara Palestina sesuai perbatasa pada tahun 1967 dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya," kata Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi.
Safadi mengatakan para menteri akan merekomendasikan serangkaian langkah ke pertemuan tingkat menteri penuh Liga Arab pada akhir bulan ini.
Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit juga mengutarakan pertemuan tingkat menteri tersebut akan membahas peran AS dalam membantu perdamaian antara Palestina-Israel.
"Kami ingin mengurangi kerugian di pihak Palestina dan mengurangi keuntungan Israel," ujar Aboul Gheit menambahkan.
Pengakuan AS terhadap Yerusalem telah membuat marah dunia Arab dan membuat marah sekutu Barat. Bahkan pernyataan tersebut memicu berbagai kekerasan di beberapa wilayah.