YEREVAN, iNews.id – Armenia menyatakan lebih dari 2.000 tentara mereka tewas dalam enam minggu pertempuran dengan Azerbaijan terkait dengan wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan.
“Sampai saat ini, layanan forensik kami telah memeriksa mayat 2.317 prajurit yang tewas, termasuk yang tidak dikenal,” tulis Juru Bicara Kementerian Kesehatan Armenia, Alina Nikoghosyan, di Facebook, Sabtu (14/11/2020), seperti dikutip AFP.
Menurut dia, instansinya mencatat peningkatan hampir 1.000 kematian dibandingkan dengan jumlah kematian tentara Armenia yang terakhir kali dikonfirmasi beberapa hari lalu.
Armenia dan Azerbaijan sepakat untuk mengakhiri pertempuran awal pekan ini setelah upaya sebelumnya oleh Rusia, Prancis, dan Amerika Serikat gagal untuk mencapai gencatan senjat kedua belah pihak.
Di antara poin penting dari kesepakatan damai tersebut adalah, Armenia mengembalikan kepada Azerbaijan kendali atas Kalbajar dan Distrik Aghdam mulai 20 November, serta; Distrik Lachin pada 1 Desember nanti. Daerah-daerah itu telah dikuasai oleh orang-orang Armenia sejak perang dengan Azerbaijan pada 1990-an.