WASHINGTON, iNews.id - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) akhirnya mengakui pangkalan militernya di Qatar dihantam rudal Iran saat serangan pembalasan pada 23 Juni lalu.
AS sebelumnya tutup mulut mengenai dampak serangan terhadap Pangkalan Udara Al Udeid itu, meskipun pemerintah Qatar mengonfirmasi adanya rudal balistik yang lolos dari sistem pertahanan.
"Satu rudal balistik Iran menghantam Pangkalan Udara Al Udeid pada 23 Juni, sementara rudal-rudal lainnya dicegat oleh sistem pertahanan udara AS dan Qatar," kata juru bicara Pentagon, Sean Parnell, kepada Anadolu, dikutip Sabtu (12/6/2025).
Parnell menambahkan, dampak kerusakan dari hantaman rudal Iran minimal terhadap peralatan dan struktur pangkalan serta tidak ada korban.
"Pangkalan Udara Al Udeid tetap beroperasi penuh dan mampu menjalankan misinya, bersama mitra-mitra kami dari Qatar, untuk memberikan keamanan dan stabilitas di kawasan," ujarnya.
Ketua Kepala Staf Gabungan AS, Dan Caine, mengatakan pada 26 Juni, ini merupakan pengerahan rudal pertahanan Patriot terbesar dalam sejarah militer AS.
Caine mengatakan militer AS juga dibantu oleh kru Patriot Qatar dalam melindungi pangkalan. Caine tidak menyebutkan berapa banyak rudal Patriot yang diluncurkan, dia hanya mengatakan banyak logam beterbangan.