LONDON, iNews.id - Rusia akan merespons rencana Amerika Serikat (AS) yang mempercepat penyebaran senjata nuklir taktis di Eropa. Senjata nuklir B61 versi yang sudah dimodernisasi akan ditempatkan di pangkalan-pangkalan NATO tahun ini. Bom itu membawa muatan hulu ledak nuklir lebih rendah daripada versi lamanya, namun punya kelebihan lain.
Terkait rencana itu Rusia akan mempertimbangkan langkah respons dalam perencanaan militernya ke depan.
Rusia saat ini memiliki sekitar 2.000 senjata nuklir taktis yang siap digunakan, sementara AS memiliki sekitar 200 unit. Setengah dari jumlah itu disiagakan di pangkalan Italia, Jerman, Turki, Belgia, dan Belanda.
Menurut laporan Politico, pejabat AS mengatakan saat pertemuan tertutup NATO, versi modernisasi dari senjata nuklir taktis B61, yakni B61-12, akan tiba di pangkalan Eropa pada Desember mendatang. Itu berarti beberapa bulan lebih awal dari yang direncanakan.
"Kami tidak dapat mengabaikan rencana untuk memodernisasi senjata nuklir, bom-bom yang bisa dijatuhkan secara bebas itu ada di Eropa," kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko, kepada kantor berita RIA.
Penelitian Federasi Ilmuwan Amerika mengungkap, bom B61-12 setinggi sekitar 4 meter membawa hulu ledak nuklir lebih rendah daripada versi sebelumnya. Namun senjata ini lebih akurat dan bisa menembus ke bawah tanah.
"Amerika Serikat sedang memodernisasi mereka, meningkatkan akurasi dan mengurangi kekuatan muatan nuklir. Mereka mengubah senjata ini menjadi 'senjata medan perang', sehingga mengurangi ambang batas nuklir," kata Grushko.