WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) batal menguji coba rudal atau senjata hipersonik jarak jauh (LRHW) pertamanya. Departemen Pertahanan AS (Pentagon) mengumumkan batalnya rencana itu, namun tidak menjelaskan alasannya.
Batalion ke-5 Angkatan Darat, Resimen Artileri Lapangan ke-3, Pangkalan Gabungan Lewis-McChord di Tacoma, rencananya akan mengoperasikan baterai pertama dari delapan rudal LRHW begitu dioperasikan.
Secara teori, LRHW terdiri atas rudal diluncurkan dari darat yang dilengkapi platform luncur hipersonik serta alat transportasi, alat pendukung, serta sistem pengendalian peluncuran lainnya.
Rudal hipersonik jarak jauh dilaporkan memiliki jangkauan lebih dari 2.760 km yang meluncur dengan kecepatan setidaknya 5 kali kecepatan suara. Dengan kemampuan tersebut, rudal hipersonik tak bisa atau sangat sulit dicegat dengan sistem konvensional yang ada saat ini. Hal yang menyeramkan senjata tersebut bisa membawa hulu ledak nuklir.
Badan Intelijen Pertahanan AS menyatakan pada Maret lalu, negaranya kalah dalam perlombaan senjata hipersonik dengan China. Kondisi tersebut memicu peringatan terhadap keamanan nasional.
Keputusan untuk membatalkan uji ciba ini memicu kekhawatiran apakah AS bisa bersaing dalam perlombaan rudal hipersonik dengan Rusia dan China atau tidak.