AS Kutuk Serangan Bom Kembar di Kabul yang Menewaskan 9 Jurnalis

Nathania Riris Michico
Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat. (Foto: AFP)

WASHINGTON, iNews.id - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengutuk serangan bom bunuh diri kembar yang  menewaskan sedikitnya 26 orang, sembilan di antaranya jurnalis, di Kabul, Afghanistan, Senin (30/4). Gedung Putih menyebut serangan itu merupakan tindakan keji.

Serangan itu merupakan serangan paling mematikan terhadap awak media di Afghanistan sejak jatuhnya Taliban pada 2001.

"Kami sangat mengutuk serangan bom bunuh yang terjadi di Kabul. Persatuan pers di Afghanistan merupakan gambaran yang kuat tentang bagaimana negara itu berubah. Sama sekali tidak ada pembenaran untuk tindakan yang tidak masuk akal dan keji seperti itu," kata Juru Bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, seperti dilaporkan AFP, Rabu (2/5/2018).

Sanders juga mendukung pernyataan Menteri Pertahanan Jim Mattis yang menyebut AS berdiri bersama warga dan pemerintahan Afghanistan.

"Pembunuhan para jurnalis dan orang-orang tak berdosa lainnya merupakan pernyataan besar tentang apa yang kita perjuangkan, dan yang lebih penting adalah apa yang kita hadapi. Kami akan berdiri bersama warga Afghanistan, kami akan berdiri bersama Pemerintah Afghanistan, dan misi NATO akan terus berlanjut hingga kami mendorong penyelesaian politik," ujar Sanders.

Sebelumnya diberitakan, ledakan kembar mengguncang Kabul, Afghanistan, Senin (30/4), di lokasi yang sama. Serangan pertama terjadi sekitar pukul 08.00 di dekat markas besar dinas intelijen Afghanistan.
Pelaku pertama meledakkan diri menggunakan sepeda motor.

Salah seorang korban tewas merupakan fotografer AFP bernama Shah Marai. Dia  tewas saat akan mengabadikan peristiwa di lokasi ledakan pertama.

Serangan bom juga terjadi Provinsi Timur Khost dan menewaskan seorang wartawan BBC, Ahmad Shah (29). Serangan lanjutan itu terjadi di dekat perbatasan Pakistan.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Internasional
2 tahun lalu

Buronan Kasus Serangan Bom di Jepang Meninggal Setelah 50 Tahun Perdayai Polisi

Internasional
2 tahun lalu

Serangan Bom di Gedung Kementerian Turki, Satu Teroris Tewas

Internasional
3 tahun lalu

Ledakan Bom di Madrasah Tewaskan 20 Anak, Dewan Keamanan PBB: Serangan Teroris Keji!

Internasional
4 tahun lalu

ISIS Bertanggung Jawab atas Serangan Bom terhadap Taliban

Internasional
5 tahun lalu

Setujui RUU Larangan Cadar bagi Muslimah, Sri Lanka: Itu Tanda Ekstremisme Agama

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal