MOGADISHU, iNews.id - Amerika Serikat (AS) meningkatkan bantuan militernya ke Somalia. Sebanyak 61 ton senjata dan amunisi tiba di Mogadishu, Selasa (28/2/2023).
Keputusan AS terus meningkatkan bantuan militernya ke Somalia dilatarbelakangi keberhasilan negara itu memerangi jaringan al Qaeda, termasuk al Shabaab. Pemerintah juga berhasil merebut kembali puluhan komunitas sejak Agustus tahun lalu.
Dalam pernyataan bersama terpisah dengan mitra keamanan terkemuka lainnya seperti Qatar, Turki, Uni Emirat Arab, dan Inggris, AS mengatakan, mereka akan mendukung upaya Somalia untuk mengelola senjata dan amunisi yang memungkinkan Dewan Keamanan PBB mencabut embargo senjatanya di negara tersebut.
“Pertemuan yang sangat produktif,” kata penasihat keamanan nasional Somalia, Hussein Sheikh-Ali, di Twitter setelah pertemuan di Washington.
AS diperkirakan memiliki 450 personel militer di Somalia setelah Presiden Joe Biden membatalkan keputusan pendahulunya Donald Trump untuk menarik pasukan AS. Washington mendukung pasukan Somalia dan pasukan multinasional Uni Afrika dengan serangan drone, intelijen, dan pelatihan.
Dukungan untuk Somalia datang ketika pasukan Uni Afrika akan ditarik dari negara itu dan menyerahkan tanggung jawab keamanan ke Somalia pada akhir tahun 2024.
Tahun lalu, Pemerintah Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud mendeklarasikan 'perang total' terhadap ribuan ekstremis al-Shabab. Kelompok tersebut selama lebih dari satu dekade telah menguasai sebagian negara dan melakukan serangan yang menghancurkan. Mereka juga mengeksploitasi perpecahan klan dan memeras jutaan dolar per tahun dalam upaya mereka untuk memaksakan sebuah negara Islam.