WYNDHAM, iNews.id - Meski tinggal di Kota Wyndham selama 22 tahun, Paul Cavanagh, mengaku kota kecil yang ramah itu sangat panas. Cavanagh mengaku pernah melihat aspal jalanan yang meleleh dan mengalir ke selokan di kota paling barat di Australia Barat tersebut.
Kondisi seperti itu memang bukan hal aneh di Wyndham, yang suhu rata-ratanya merupakan yang tertinggi dibandingkan kota lainnya di Australia.
Sejak 1988, suhu rata-rata siang dan malam sepanjang tahun mencapai 29,3 derajat Celcius. Suhu di kota ini bisa mencapai 40 derajat selama beberapa hari, namun suhu maksimum rata-rata tahunan yaitu 35.6 derajat.
Meski tinggal di rumah yang bagus, serta dilengkapi beberapa jendela dan atap putih yang memantulkan sinar matahari, namun tagihan listrik Cavanagh mencapai Rp10 juta setiap dua bulan. Artinya, AC di rumah itu hampir tidak pernah dimatikan.
"Bulan terburuk mungkin Januari. Jika tidak ada hujan, panasnya tak tertahankan. Rasanya kepala kita seperti dimasukkan ke microwave, lalu hujan pun akan turun," kata Cavanagh, seperti dikutip Australia Plus ABC.
Kota Wyndham, yang terletak di East Kimberley, dikelilingi oleh hamparan lahan berlumpur dan bebatuan.
"Yang menyenangkan kalau ada hujan atau kalau musim hujan yaitu cuaca akan mendinginkan bebatuan. Tetapi jika tidak ada hujan, suhu bebatuan itu sepertinya naik setiap hari. Kita seperti hidup dalam oven besar," ujar Cavanagh.
Cavanagh mengatakan, selama musim panas, bekerja di luar ruangan pada siang hari sama sekali tidak mungkin dilakukan. Biasanya warga mulai mengeluarkan keringat di pagi hari meski berada di ruang ber-AC.
Jadi saat tengah hari, panas di kota itu luar biasa.
Warga Wyndham lainnya, Kym Shepard, menyebut kota kelahirannya itu unik.
"Hanya orang tertentu yang bisa tinggal di Wyndham dan punya ketahanan tubuh tertentu. Wyndham dikelilingi perbukitan, jadi suhu panasnya cenderung terjebak di sini," ujarnya.
Meski ada kolam renang di kota, namun berenang untuk mendinginkan diri tidak selalu jadi pilihan terbaik. Di sekitar kolam renang, di kawasan berair sering ada buaya berkeliaran.
"Airnya pun panas seperti berenang dalam sup. Panas, lengket, dan tidak membuat kita merasa dingin," kata Shepard.
Selain itu, kolam renang di Wyndham sudah ditutup setelah dirusak orang tak bertanggung jawab.
Warga setempat tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut lantaran sedang memasuki musim kemarau dan cuaca mulai mendingin. Yang dimaksud 'dingin' yakni suhu udara yang mencapai pertengahan 30-an derajat.
Shepard sendiri telah pindah ke Kununurra yang sedikit lebih sejuk, sekitar sejam perjalanan jauhnya dari Wyndham.
"Kalau sekarang saya ke Wyndham, sangat menyiksasi rasanya. Panasnya menerpa semua orang di sana," katanya.