MEXICO CITY, iNews.id - Badai Agatha memicu banjir dan tanah longsor di Meksiko bagian Selatan, Oaxaca. Akibatnya, 10 orang tewas dan 20 lainnya hilang.
Gubernur Oaxaca, Alejando Murat pada Selasa (31/5/2022) mengatakan sungai meluap dan menghanyutkan rumah beserta penghuninya. Sementara korban lain terkubur di bawah lumpur dan batu akibat longsor.
"Jadi penyebab kematian para korban yakni sungai meluap dan tanah longsor," katanya.
Murat mengatakan korban tewas banyak terkonsentrasi di sejumlah kota kecil di pegunungan,jauh dari pantai. Namun dia mengatakan ada juga laporan tentang tiga anak hilang di dekat resor Huatulco.
Saat ini listrik kembali mengalir ke beberapa komunitas di dekat pantai. Tetapi beberapa jembatan telah tersapu dan tanah longsor memblokir sejumlah jalan raya.
San Isidro del Palmar dibanjiri oleh sungai Tonameca yang mengalir melalui kota. Penduduk mengarungi air setinggi leher untuk menyelamatkan barang-barang yang mereka bisa dari rumah. Mereka berjalan dengan hati-hati dengan tumpukan pakaian di atas kepala.
Jeff Masters, ahli meteorologi dari Yale Climate Connections dan pendiri Weather Underground mengatakan, badai Agatha terbentuk pada hari Minggu. Dalam catatan, itu merupakan badai terkuat yang mendarat pada Mei di Pasifik timur.